Merenovasi Citra Diri (Positif )Melalui Konsepsi Islami
Nur Rahmi AR
Mahasiswa Jurusan
Keperawatan
Uin Alauddin
Makassar
ABSTRAK
Suatu
fakta yang tidak bisa dibantah adalah bahwa citra diri dapat diubah. Orang
tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk mengubah citra dirinya dan
memulai hidup baru yang lebih kreatif, lebih produktif, lebih makmur, lebih
sejahtera, lebih bahagia dalam arti kata yang sebenarnya. Bagi sebagian orang
yang sedikit mengalami hambatan psikologis, peran seorang hypnotherapist
menjadi amat penting dalam membantu mereka untuk mengubah citra diri dengan
metode hypnosis.
Walaupun
fakta membuktikan bahwa tiada manusia yang sempurna, ini tidak menjadikan
perjalanan ini menjadi sebuah perjalanan yang sia-sia. Hal ini merupakan
sebuah perjalanan yang luar biasa dahsyatnya, karena tiada batas puncak
pencapaiannya. Sehingga dalam setiap generasi, manusia dapat berusaha untuk
selalu lebih baik dari generasi sebelumnya. Dan dalam setiap fase kehidupannya terbuka
luas sebuah peluang untuk menjadi lebih baik dari fase kehidupan sebelumnya.
Atau sebuah peningkatan derajat kemuliaan manusia yang tiada batas.
Di
alam ini segala hal berubah, dan tak ada yang tak berubah, kecuali perubahan
itu sendiri. Pada masa kita sekarang, perubahan berjalan
sangat cepat, bahkan dahsyat dan dramatik. Untuk mencapai kemajuan,
setiap orang harus merencanakan perubahan, dan perubahan itu harus datang dan
dimulai dari diri sendiri. Perubahan sejatinya tidak dapat dipaksakan dari
luar, tetapi merupakan revolusi kesadaran yang lahir dari dalam. Namun, perubahan
yang dikehendaki, yaitu perubahan menuju kemajuan, tidak datang dari langit
(given) atau datang secara cuma-Cuma (taken for granted).
Hal ini, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum
itu sendiri mengubah diri mereka sendiri.
Kata kunci: Citra Diri manusia dapat diubah
melalui konsep islam
LATAR BELAKANG
Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika oleh Dr.
Eli Ginzberg beserta timnya menemukan satu hasil yang mencengangkan. Penelitian
ini melibatkan 342 subyek penelitian yang merupakan lulusan dari berbagai
disiplin ilmu. Para subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang berhasil
mendapatkan bea siswa dari Colombia University. Dr. Ginzberg dan timnya
meneliti seberapa sukses 342 mahasiswa itu dalam hidup mereka, lima belas tahun
setelah mereka menyelesaikan studi mereka. Hasil penelitian yang benar-benar
mengejutan para peneliti itu adalah:
Mereka yang lulus dengan mendapat penghargaan
(predikat memuaskan, cum laude atau summa cum laude), mereka yang mendapatkan
penghargaan atas prestasi akademiknya, namun mereka yang berprestasi akademik
itu ternyata lebih cenderung berprestasi biasa-biasa
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada
hubungan langsung antara keberhasilan akademik dan keberhasilan hidup. Lalu
faktor apa yang menjadi kunci keberhasilan hidup manusia?
Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip.
Konsep dirimemainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan
hidup seseorang. Proses pembentukan konsep diridimulai sejak anak masih kecil. konsep
diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani
mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal,
takut sukses, merasa bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa
tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan
selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal,
percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap
dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal (Adi W.
Gunawan)
Citra diri dan sosial diri adalah variabel,
sedangkan standarnya adalah nilai Islam. Ini harus dijadikan standar dan yang
membimbing diri kita. Oleh karena itu tingkatan diri yang paling ideal adalah
saat pengaptasian antara diri kita dengan nilai itu semakin klop. Itu yang
harus kita usahakan.
Citra diri merupakan pemahaman diri yang efeknya
memberikan ketenangan karena kita memahami diri kita.
TUJUAN PENULISAN
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari jurnal yang berjudul merenovasi citra diri (positif) melalui konsepsi islam adalah
·
Pengertian citra diri
·
Pendapat beberapa ahli mengenai konsep citra diri
·
Menjelaskan kaitan antara citra diri dan berbagai
komponen konsep diri lainnya seperti ideal diri dan harga diri serta persepsi
mengenai diri seseorang
·
Macam-macam citra diri, keunggulan memiliki citra diri
positif serta beberapa kesan positif dari lingkungan
·
Cara yang baik untuk mengubah citra diri dalam beribadah
·
Citra diri positif yang muncul dari tadabbur qur’an,
strategi membangun citra diri
·
serta Kaitan potensi diri dan berpikir kritis mengenai
citra diri
TINJAUAN
PUSTAKA
Ada dua komponen konsep diri yaitu komponen kognitif dan komponen afektif.
Boleh jadi komponen individu berupa , “saya ini orang bodoh, dan komponen
afektif berkata “saya senang diri saya bodoh, ini lebih baik bagi saya”. Boleh
jadi komponen kognitifnya seperti tadi, tetapi komponen afektifnya berbunyi,
“saya malu sekali karena saya menjadi orang bodoh”. Dalam psikologi sosial,
komponen kognitif disebut citra-diri (self image), dan komponen afektif disebut
harga diri.
Citra diri berhubungan dengan karakter diri seseorang,
dimana Karakter adalah orang menggunakan kontrol
diri untuk bertindak atas bertanggung
jawab pada nilai-nilai yang
bertanggung jawab. Kontrol diri adalah
sejauh penyihir seseorang mengatur perilaku sendiri.
Misalnya, seseorang yang menghargai kejujuran sengaja diberikan terlalu
banyak berubah dengan pegawai
toko kelontong. Karena orang thuis nilai
kejujuran dan memiliki karakter yang baik, ia menggunakan kontrol
diri dan menghindari godaan untuk
menjaga perubahan tambahan.
Harga diri adalah penting dari kesehatan orang mental. Harga diri adalah keyakinan seseorang tentang nilai sendiri. Harga diri possitive adalah keyakinan seseorang bahwa ia patut dan layak hormat, sedangkan harga diri negatif adalah keyakinan seseorang bahwa dia tidak layak dan tidak layak hormat.
Harga diri adalah penting dari kesehatan orang mental. Harga diri adalah keyakinan seseorang tentang nilai sendiri. Harga diri possitive adalah keyakinan seseorang bahwa ia patut dan layak hormat, sedangkan harga diri negatif adalah keyakinan seseorang bahwa dia tidak layak dan tidak layak hormat.
Horney ahli psikoanalisis menjelaskan aspek-aspek yang berbeda dari diri
seseorang yaitu real self, despised self dan ideal self. Namun dalam hal ini
yang sangat berkaitan dengan citra diri adalah real self yang merupakan inti
dari kepribadian yang membentuk diri individu, termasuk potensi yang dapat
dikembangkan, inti ini dapat dirusak oleh ketidak acuhan dan pengabaian
orangtua.
Citra diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadar
maupun secara tidak sadar meliputi performance, potensi tubuh, fungsi tubuh,
serta persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
Citra Diri juga merupakan Kesimpulan dari pandangan kita
dalam berbagai peran (sebagai anak, Mahasiswa, staff, manager) atau merupakan
Pandangan kita tentang watak kepribadian yang kita rasa ada pada kita (setia,
jujur, bersahabat, judes, dll). Dalam konsep islam Citra diri itu
adalah akhlak yang merupakan kepribadian bahkan bisa dikatakan salah satu dari
aspek identitas keimanan kita. Contohnya seperti seorang muslim tidak bisa
dikenali hanya melalui aktivitasnya di masjid, atau juga bukan karena ia rajin ke
masjid, tapi lebih jauh didalamnya bahwa identitas keyakinan seorang muslim itu
ditandai dengan prestasi kerja, tingkat ibadah, dan aktivitas sosialnya.
Hal-hal penting yag terkait dengan
gambaran/citra diri sebagai berikut,
·
Fokus individu terhadap fisik yang
lebih menonjol pada usia remaja
·
Bentuk tubuh, TB dan BB serta
tanda-tanda pertumbuhan kelamin sekunder (mamae, menstruasi, perubahan suara,
pertumbuhan bulu), menjadi gambaran diri.
·
Cara individu memandang diri berdampak
terhadap penting terhadap aspek psikologis
·
Gambaran yang realistik terhadap
menerima dan menyukai bagian tubuh, akan memberi rasa aman dalam menghindari
kecemasan dan meningkatkan harga dri
·
Individu yang stabil, realistik, dan
konsisten terhadap gambaran dirinya, dapat mendorong sukses dalam kehidupan.
Citra diri, ideal diri dan harga diri saling berkaitan,
sehingga dikatakan dalam sebuah referensi mengenai pengertian dari ketiga
komponen konsep diri tersebut,
1. Diri
Ideal, dalam
konteks dunia pendidikan, diri ideal yang sering ditetapkan orangtua adalah
anak harus mendapat nilai sempurna (100 atau A). dalam setiap ujian.
2. Citra
Diri, anda
akan selalu bertindak atau bersikap sesuai dengan gambar yang muncul dalam
cermin/citra diri anda.
3. Harga
Diri, semakin
anda menyukai diri anda, menerima diri anda, & hormat pada diri anda
sendiri sebagai seorang yang berharga & bermakna, maka semakin tinggi harga
diri anda.
Dari ketiga
pengertian komponen konsep diri diatas dapat diambil kesimpulan seperti: Orangtua
anda menetapkan diri ideal anda harus mendapat nilai 100 untuk ulangan
Matematika, tetapi anda hanya dapat nilai 60 (Citra diri). Yang terjadi
sekarang adalah diri ideal tidak sejalan dengan citra diri.Ini sudah pasti akan
berpengaruh pada harga diri anda.
Citra diri atau
gambaran mental tentang diri sendiri sangat besar pengaruhnya pada kehidupan
seseorang.
Citra diri positif akan memberikan kehidupan yang baik
sedang Citra diri negatif akan menghancurkan kehidupan seseorang. Mengubah
citra diri negatif menjadi positif membutuhkan perjuangan yang berat dan sunguh-sungguh. Citra diri negatif yang
telah tertanam berakar dalam fikiran bawah sadar tidak bisa dilenyapkan begitu
saja dengan mudah, Perlu
usaha yang berat dan gigih.
Mengubah
citra diri negatif menjadi positif dapat dilakukan dengan berapa cara antara
lain, dengan tehnik hipnoterapi,
pengulangan kalimat tertentu dalam kondisi alfa, do’a yang khusuk dan sungguh
sungguh, membaca Qur’an dengan tadabbur dan sebagainya.
Citra Diri ini perlu
dipahami lebih dulu maknanya, karena merupakan suatu produk dari pengalaman
masa lalu beserta sukses dan kegagalannya. Dari sini Anda membangun sebuah
gambaran tentang diri Anda, yang menurut keyakinan Anda benar. Citra Diri
sebenarnya adalah "Konsepsi Anda sendiri mengenai seperti apakah diri Anda
sebenarnya".
Seringkali keyakinan
Anda tentang diri Anda itu salah; dan sesungguhnya itu memang salah. Tetapi
yang sering terjadi di sini adalah "Anda telah bersikap seakan-akan semua
itu adalah benar". Anda bisa menjadikan hal itu sebuah kisah sukses, atau
sebaliknya suatu kisah penuh kegagalan, kesialan, ketidakmujuran. Semuanya
tergantung pada apa yang akan Anda lakukan terhadap citra di dalam diri Anda;
citra yang merupakan alat penting untuk mencapai kebaikan atau keburukan.
Untuk mengubah, memperbaiki dan
meningkatkan citra diri; Anda harus bersedia menggunakan kekuatan pikiran super
Anda ini dan mau bekerja keras dengan sebuah wawasan baru, sebuah cara pandang
dan cara berpikir baru yaitu
berpikir kritis.
Menurut
edwar glaser mendefenisikan tentang
keterampilan dalam berpikir kritis yaitu mengenal masalah, menemukan cara-cara
yang dipakai untuk menangani masalah-masalah itu, mengumpulkan dan menyusun
informasi yang diperlukan, mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak
dinyatakan, dll.
Untuk itulah dengan berpikir kritis, individu dapat
mengetahui akan kelemahan dirinya dan menilai dirinya agar dapat mengacu pada
citra diri yang mampu ia identifikasi.
Seseorang yang memiliki
citra diri yang positif mendapatkan berbagai manfaat, bagi yang berdampak
positif bagi dirinya sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarnya.
Orang yang memiliki
citra diri positif senantiasa mempunyai inisiatif untuk menggulirkan perubahan
positif bagi lingkungan tempat ia berkarya. Mereka tidak akan menunggu agar
kehidupan menjadi lebih baik, sebaliknya, mereka akan melakukan perubahan untuk
membuat kehidupan menjadi lebih baik.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mendapatkan kesan positif dari lingkungan,
antara lain :
·
Kejujuran
Kejujuran
merupakan sebuah mata uang yang berlaku dimana saja dan kapan saja. Melakukan
kejujuran layaknya seperti sebuah pertempuran besar dalam diri sendiri.
·
Pikiran
positif
Pikiran
merupakan awal dari segala tindakan dan perbuatan yang menuju ke suatu hasil atas setiap pekerjaan. Orang yang
selalu berfikiran positif akan memiliki talenta yang luar biasa dimata orang lain, karena orang
lain tidak ragu lagi dalam berkomunikasi dengan kita karena akan selalu
diterima dan ditanggapi secara positif
·
Taat
beribadah
Ketaatan
beribadah ini bukan hanya kerajinan kita pergi ke rumah ibadah, kekhusyukan
kita berdo’a, seringnya kita membaca kitab suci atau besarnya sumbangan yang
kita berikan untuk rumah ibadah, tetapi lebih kepada implementasi ibadah kita
dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang taat
beribadah dengan segenap perasaan dan keikhlasan, akan meresapi makna ibadah
dan mampu mengaplikasikan segala sesuatu yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Cara yang baik dilakukan untuk mengubah citra diri dalam
beribadah adalah dengan melakukan tadabburi alquran karena Tadabbur Qur’an dapat menghilangkan
citra diri negatif dan membantu membentuk citra diri positif. Dengan mentadabburi ayat ayat
Qur’an yang membangkitkan semangat juang, harga diri, janji kemenangan dari
Allah, pertolongan Allah, larangan berputus asa, ampunan Allah, dan lain
sebagainya . Sifat buruk seperti rendah diri, putus asa, merasa hina , takut
dan gentar pada manusia akan lenyap berganti dengan perasaan dimuliakan Allah,
memiliki semangat juang yang tinggi, tidak takut kepada apapun selain Allah,
yakin akan datangnya kemenangan dan pertolongan Allah.
Citra diri positif yang muncul dari
tadabbur Qur’an antara lain :
·
Merasa
dekat dengan Allah
·
Merasa
disayang, dikasihi
dan dicintai Allah
·
Merasa
dimuliakan Allah
·
Merasa
dilindungi dan selalu ditolong Allah dalam segala hal
·
Tidak gentar dan takut pada ancaman
manusia atau mahluk Allah lainnya
·
Tidak
putus asa menghadapi masalah atau persoalan yang muncul
·
Tidak
pernah larut dalam kesedihan dan duka yang menimpa
·
Segera
bangkit dari kegagalan atau musibah yang menimpa
·
Sabar
menghadapi musibah dan ujian keburukan, selalu bersyukur jika mendapat nikmat
dari Allah, dan lain sebagainya.
·
Menghargai
orang lain
Hargailah
orang lain seperti layaknya dirimu menghargai diri sendiri karena pada dasarnya
seluruh manusia didunia ini memiliki derajat dan kedudukan yang sama. Yang
membedakan manusia dimuka bumi ini adalah kemampuan masing-masing orang dalam
memanfaatkan potensi diri yang mereka miliki.
Bekerja
keras dan penuh semangat merupakan kunci pokok menuju kesuksesan. Orang yang bekerja dengan penuh semangat bagaikan magnet
yang menarik orang orang disekitarnya untuk ikut serta bekerja keras.
Strategi membangun
citra diri
Setelah kita menyadari pentingnya
memiliki citra diri positif, dan manfaat memiliki citra diri positif, tentunya
kita juga ingin tahu bagaimana membangun citra diri yang positif.
Persiapan. Salah satu kunci
keberhasilan adalah citra diri positif. Salah satu cara membangun citra diri
positif adalah melalui persiapan. Prinsip ini dipegang teguh oleh Arthur Ashe,
mantan juara tenis internasional dari Amerika Serikat. Dengan persiapan yang
cukup, kita menjadi lebih yakin akan kemampuan kita meraih sukses. Keyakinan
ini merupakan modal dasar meraih keberuntungan. Dengan melakukan persiapan,
kita sudah berhasil memenangkan separuh dari pertarungan. Persiapan menuntun
kita untuk mengantisipasi masalah, mencari alternatif solusi, dan menyusun
strategi sukses.
Allah SWT berfirman: ”Bertaqwalah kepada Alloh menurut ukuran
kemampuanmu” (QS.
At-Taghabun: 16). Ini berarti bahwa Allah mengetahui keterbatasan kita sebagai
manusia dan dalam keterbatasan itulah Ia ingin kita berislam. Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Allah merahmati seseorang yang mengetahui kadar kemampuan dirinya. ”Dengan
mengetahui kadar
kemampuan diri sendiri, kita bisa memposisikan diri secara tepat dalam berbagai
situasi kehidupan.
Untuk mengubah citra diri individu harus memiliki potensi diri, yang dapat
membantu dalam mengubah segala persepsi yang telah diterapkan dalam sebelumnya,
individu juga wajib mengenal potensi dirinya, baik itu secara religius maupun
duniawi, namun sebelum itu harus mengenal makna dari potensi diri itu sendiri,
dimana menurut sebuah buku menyatakan bahwa potensi adalah kemampuan yang
memunyai kemungkinan untuk dapat dikembangan. Potensi juga dapat dipadankan
dengan kata kekuatan, kesanggupan, atau daya. Inilah modal manusia untuk tumbuh
dan berkembang secara luar biasa. Setiap manusia pastilah memiliki potensi.
Hanya sekali lagi yang perlu disadari oleh setiap diri yang berpotensi adalah
bahwa kemampuan tersebut perlu diolah atau mungkin dideteksi lebih dahulu agar
dapat dikembangkan atau diaktualisasikan dalam kehidupan yang nyata. Maka dari
itu marilah berfikir secara jernih, dan kritis dengan berpedoman dengan alquran
dan al-hadits untuk menciptakan citra diri yang tidak menurut persepsi diri
melainkan juga oranglain.
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap
orang memiliki Citra Diri, citra diri adalah gambaran tentang
diri yang diyakini dan dipercayai oleh orang tersebut. Gambaran tersebut bisa
yang sebenarnya, bisa juga berupa harapan atau citra diri yang diharapkan atau
yang diinginkannya. Menurut
pandangan islam, Citra diri itu adalah akhlak yang merupakan kepribadian
bahkan bisa dikatakan salah satu dari aspek identitas keimanan kita.
Citra
diri berhubungan dengan beberapa konsep diri lainnya yaitu ideal diri dan harga
diri, dimana citra diri terbagi menjadi dua yaitu citra diri positif dan
negatif.
Citra
diri positif memiliki keunggulan baik untuk diri sendiri maupun lingkungan
seseorang, salah satu diantaranya adalah dengan memiliki sikap yang jujur,
lebih dekat kepada sang pencipta dan saling menghargai satu sama lain.
Untuk
mengubah atau merenovasi citra diri melalui konsep islam dapat dilakukan dengan
berpedoman dengan alquran yaitu dengan cara tadabburi. Taddaburi merupakan
suatu pendekatan terhadap sang pencipta, dan merasa disayangi, dikasihi dan
dicintai. Selain itu citra diri juga berkaitan dengan berpikir kritis, mengenai
cara memulihkan diri dari perubahan yang akan terjadi pada diri individu serta
pencarian potensi diri.
B.
SARAN
Seorang perawat hendaknya merubah pola hidupnya dengan
cara mengubah citra diri dan cara hidupnya, baik menurut dirinya sendiri maupun
yang berkaitan dengan keagamaan, karena citra diri sangat penting untuk
membentuk kepribadian seseorang menjadi individu yang lebih baik, baik itu
untuk dirinya sendiri maupun lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya.
Citra diri juga dapat membantu seorang perawat dalam menghadapi kliennya untuk
belajar memenuhi kasih sayang, dan rasa sabar dalam menghadapi kondisi
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ensoen, ukki
dkk. 2005. Perjalanan menemukan jati diri.
Harokah. Blogspot.com (9 maret 2012
13:09)
Fredly. 2011. Manfaat
citra diri positif. Cara cerdas ciptakan diri positif lebih baik.com (9
maret
2012 13:23)
Friedman,
howard. Miriam w. Schustack. 2008. Kepribadian; teori klasik dan riset modern.
Penerbit: Erlangga, Jakarta.
Fisher, alec. 2009. Berpikir Kritis “ sebuah pengantar”. Penerbit:
Erlangga, Jakarta.
Glass, william R. 2007. Higher
education. Penerbit: Quebeccor world,
United State
Hernowo. 2004. Self Digestinga;
alat menjelajahi dan mengurai diri. Penerbit: MLC, Bandung.
Jayaputra,
dipankara. 2009. Membangun citra diri
yang positif. Topmotivasi.com (diakses pada 9
maret 2012 13:20).
Kozier,
barbara, gnelora erb. 1983. Fundamental
of Nurse. Penerbit: addison-wesley publishing
company, California.
Mahardika,
penggalih. 2007. Konsep diri; file
pengembangan kepribadiaan. Sibermedik.
wordpress. Com (8 maret 2012 09:55)
-----------------------------.
2007. Pentinya konsep diri bagi remaja.
Sibermedik . workpress.com
(diakses pada
9 Maret 2011 13:30)
Muhammad,
afif. 2010. Citra Diri sebagai Orang
Beriman. Masjidku.org. (diakses pada tanggal
9 Maret 2012 13:13)
Rakhmat,
jalaluddin. 2000. Psikologi komunikasi. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Stit
attaqwa. 2011. Membentuk Citra Diri dengan
Tadabbur Qur’an. Stitattaqwa. Blogspot.com
(diakses pada 9 maret 2012 13:14)
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Penerbit: Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.