Rabu, 23 Mei 2012

imogene king


Biografi Imogene King

Raja Imogene lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Dia menerima ijazah perawat dari Sekolah Rumah Sakit St John of Nursing di St Louis, Missouri, pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia meraih gelar Bachelor of Science dalam Keperawatan dari St Louis University, dan melanjutkan untuk menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan, juga dari St Louis University pada tahun 1957. Dia juga memperoleh gelar doktornya dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1961. Dia meninggal pada tanggal 24 Desember 2007. Ia meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari St. John’s Hospital School Of Nursing di St. Louis pada tahun 1945. Kemudian ia bekerja sebagai perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi untuk membiayai pendidikan kesarjanaanya. Pada tahun 1948, King menerima gelar Bachelor Of Science In Nursing dari St. Louis University, sedangkan gelar M.S.N. keperawatan ia raih pada tahun 1957dari St. Louis University. Pada tahun 1961, king meraih gelar Doktor Of Education bidang pendidikan dari Teacher’s College, Columbia University di New York dan terakhir gelar Ph. D. Dari Southen Illinois University pada tahun 1980.

Karir Raja Imogene
Antara 1966 dan 1968, Raja bekerja sebagai Kepala Asisten Cabang Penelitian Hibah dari Divisi Keperawatan di Washington, DC di bawah Dr Jessie Scott. Dia adalah Direktur Sekolah Ohio State University of Nursing dari tahun 1968 sampai 1972. Dia adalah seorang Associate Professor dari tahun 1961 sampai 1966 dan Profesor dari tahun 1971 sampai tahun 1980 di Loyola University di Chicago. Setelah melayani sebagai profesor di University College South Florida Keperawatan di Tampa, Florida dari tahun 1980 sampai tahun 1990, Raja pensiun dengan gelar Profesor Emeritus.
Selama karirnya, King adalah anggota aktif dari Distrik IV Florida Nurses Association, American Nurses Association, dan Sigma Theta Tau Internasional. Dia juga seorang Fellow American Academy of Nursing.

TEORI IMOGENE KING

Imogene King memublikasikan bukunya yang berjudul toward A Theory For Nursing: System, Consept, Process, pada tahun 1998. Dalam bukunya imogene king mengusulkan kerangka  keperawatan dan bukan teori keperawatan.
Adapun beberapa asumsi sebagai dasar konseptualnya, yaitu
1.  Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapinya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
2.  Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan.
3.   Kesehatan
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
4.      Lingkungan
Menurut king lingkungan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka
Sedangkan kerangka berdasarkan konsep sistem terbuka, disusun atas tiga sistem, yaitu
·        Sistem personal meliputi persepsi, diri, pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, ruang, dan waktu.
·         Sistem interpersonal meliputi intreraksi, komunikasi, transaksi, peran, dan stres
·         Sistem sosial meliputi keluarga, kelompok keagamaan, sistem pendidikan, kelompok teman seprofesi, dsb.
Teori yang dikembangkan king adalah Teori Goal Attainment atau teori pencarian tujuan. Teori pencarian ini menggambarkan  sifat hubungan perawat-klien yang membawa pada pencapaian tujuan.
Menurut king, tujuan keperawatan adalah untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. kerangka kerja praktik dalam keperawatan menurut king adalah suatu proses keperawatan yang didefinisikan sebagai proses interpersonal dengan dinamis antara perawat, klien, dan pasien, dan sistem pelayanan kesehatan.

Theory Of Goal Attainment
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.
Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
1.     Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.     Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.     Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.   Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat.
5.     Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6.     Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.     Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
Dalam mencapai hubungan interaksi, berdasarkan konsep kerjanya ada tiga hal yaitu sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial.
Sistem personal merupakan sistem terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh berkembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu, dan lingkungan.
Sistem interpersonal suatu hubungan antara perawat dan pasien dalam menegakkan sistem sosial sesuai dengan situasi yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, Imogene King mengemukakan ada tiga hal yang menjadi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit.
Ada beberapa konsep hubungan manusia menurut kingyang terdiri dari komponen:
·         Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berprilku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarakan hubungan perawat dangan klien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
·         Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respons dari individu.
·         Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud  dalam komunikasi.
·         Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi sesuatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

Konsep teori imogene king terdiri dari Interaksi, Persepsi, Komunikasi, Transaksi, Peran, Stres, Pertumbuhan dan perkembangan, Waktu, Ruang, dan jarak.
Sedangkan asumsi king terdiri dari dari dua asumsi yaitu
·         Asumsi eksplisit
1.      Focus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
2.      Individu adalah mahluk sosial, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu.
3.      Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai pasien serta perawat.
·         Asumsi implicit
1.      Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
2.      Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan.
3.      Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.      Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

 Daftar Pustaka
Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Buku Kedokteram EGC, Jakarta


Fadhilah, ika. 2009. Model konsep interaksi imogene king. Gladioistrenge.blogspot.com (diakses
pada 7 april 2012 15:49)

Hidayat, A Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Selemba Medika, Jakarta


Kurniawan, Rizky indar. 2012. Teori Keperawatan Imogene King. Rizkyindrakurniadi.
blogspot. com (diakses pada 11 april 2012 06:30)

Phiebe. 2010. Sehat with nurse UMM: rangkuman teori keperawatan. Phiebee. Student. Umm.
Ac.id (diakses pada 7 April 2012 16:07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar